, China

ASEAN and China to enhance cooperation in energy projects

New mechanism in place is based on services not commodities.

"China and ASEAN have extended mutual preferential policies under the FTA framework to energy rather than just general commodities," said Zheng Weikuan, an economist at Guangxi University for Nationalities. He noted that in October, China signed a "certificate of origin" for electricity sold to Vietnam. The certificate of origin, known as FORM-E, is an instrument of the China-ASEAN Free Trade Area (FTA). Governments use it to allow commodities from the signing country to enjoy preferential handling in the recipient nation. The deal will be exempt from the 1% tariff that Vietnam customarily imposes on imported electricity. A total of 5.6 million kilowatt hours are involved, which means a saving of about US$3,420 in tariffs for Guangxi Grid, a subsidiary of China Southern Power Grid. Guangxi Grid already has plans to export more electricity to Vietnam and is building the means to transmit power to other ASEAN countries including Thailand, Laos and Myanmar. "The signing of the certificate means China and ASEAN are moving away from a mechanism based exclusively on commodities and looking toward services," said Fu Shuaixiong, from Peking University. Fu added that it will help unlock the energy sector in China and ASEAN, leading to more cooperation in the future.

Jaringan listrik lemah Vietnam menghambat kebijakan pembelian listrik yang langsung

Infrastruktur energi yang buruk menghambat integrasi kapasitas baru dari proyek energi terbarukan (EBT).

Penutupan pembangkit listrik batu bara baru di ASEAN pada 2040 mungkin tercapai

Penambahan pembangkit batu bara baru dan retrofit pembangkit yang ada menjadi risiko lebih besar dalam transisi.

ADB menyetujui pinjaman senilai $500 juta untuk mendukung transisi energi Indonesia

Ini bertujuan membangun kerangka kebijakan yang kokoh dalam mendukung peralihan menuju energi bersih.

Avaada meningkatkan beban energi terbarukan untuk penuhi permintaan pusat data India

Perusahaan menargetkan kapasitas energi terbarukan sebesar 30 gigawatt pada 2030.

Asia-Pasifik mungkin tidak mencapai target energi terbarukan

Negara-negara di kawasan itu harus menarik investasi untuk memajukan tujuan energi bersih mereka.

Laba bersih Adaro turun 12% menjadi $880 juta di Semester 1

Pendapatan turun 15% menjadi $2,97 miliar pada periode tersebut.

ACEN dan Barito Renewables bermitra untuk mempercepat energi angin di Indonesia

Kemitraan ini akan dijalankan oleh anak perusahaan mereka.

Malaysia diminta mengintegrasikan jaringan listrik untuk mempercepat pertumbuhan tenaga surya

Pembatasan penetrasi tenaga surya ke jaringan pada 24% dari permintaan puncak dapat menghambat ekspansi.