, India
152 views
Source: Kelly (Pexels)

Why India is a key investment destination for renewables 

Key policies open the market for global and domestic investors. 

India is poised to be a key investment destination for renewables, driven by the next wave of policies and reforms, the Institute for Energy Economics and Financial Analysis (IEEFA) and Invest India reported. 

In particular, the market is expected to benefit from reforms, such as the green energy corridor scheme, Production Linked Incentive schemes, and state electricity distribution companies (DISCOMs) privatisation.

“Ahead of the Union Budget 2023-24, the government’s approval of an initial capital outlay of Rs19,744 crore (about US$2.43b) under the green hydrogen mission is the latest example of a policy push that will position India as a green hydrogen export hub and attract global investors,” Shantanu Srivastava, Energy Finance Analyst, IEEFA, said.

“Investors would now be looking forward to a detailed breakup of the outlay for the PLI scheme for green hydrogen production and electrolyser manufacturing under the Strategic Interventions for Green Hydrogen Transition (SIGHT) programme of the green hydrogen mission.”

Read more: What India’s 537GW renewables capacity target needs

The report added that another global investment area includes new technologies, such as battery energy storage systems, offshore wind, and green hydrogen.

 

Follow the link for more news on

Jaringan listrik lemah Vietnam menghambat kebijakan pembelian listrik yang langsung

Infrastruktur energi yang buruk menghambat integrasi kapasitas baru dari proyek energi terbarukan (EBT).

Penutupan pembangkit listrik batu bara baru di ASEAN pada 2040 mungkin tercapai

Penambahan pembangkit batu bara baru dan retrofit pembangkit yang ada menjadi risiko lebih besar dalam transisi.

ADB menyetujui pinjaman senilai $500 juta untuk mendukung transisi energi Indonesia

Ini bertujuan membangun kerangka kebijakan yang kokoh dalam mendukung peralihan menuju energi bersih.

Avaada meningkatkan beban energi terbarukan untuk penuhi permintaan pusat data India

Perusahaan menargetkan kapasitas energi terbarukan sebesar 30 gigawatt pada 2030.

Asia-Pasifik mungkin tidak mencapai target energi terbarukan

Negara-negara di kawasan itu harus menarik investasi untuk memajukan tujuan energi bersih mereka.

Laba bersih Adaro turun 12% menjadi $880 juta di Semester 1

Pendapatan turun 15% menjadi $2,97 miliar pada periode tersebut.

ACEN dan Barito Renewables bermitra untuk mempercepat energi angin di Indonesia

Kemitraan ini akan dijalankan oleh anak perusahaan mereka.

Malaysia diminta mengintegrasikan jaringan listrik untuk mempercepat pertumbuhan tenaga surya

Pembatasan penetrasi tenaga surya ke jaringan pada 24% dari permintaan puncak dapat menghambat ekspansi.