, India

Tata Power to install smart metres for all Mumbai customers by FY25

The company has already deployed smart metres to 75,000 customers.

Tata Power Mumbai Distribution is planning to install smart metres for all its 750,000 (7.5 lac) customers in the City by the financial year 2025, with over 75,000 customers already having theirs installed.

In a statement, the company said it is accelerating smart metres installation which includes the integration of a backend infrastructure for the one lakh smart metering points with end-to-end billing, customer relationship management, and a Geographical Information System within six months.

It also developed a web portal and mobile application to provide real-time power consumption and analytics to customers with smart metres.

READ MORE: Tata Power unit commissions 225MW hybrid power project in Rajasthan

“With Smart meter data analytics, consumers can optimize their consumption and ensure savings in their energy bills. These meters are providing customers real-time understanding of the power consumption on an hourly, daily and monthly basis,” said Nilesh Kane, chief of Mumbai Distribution at Tata Power.

“Valuable data analytics and benchmarking derived from the smart meters are being provided to customers for energy audits and better energy management making sustainable lifestyle attainable for them," he added.

This move is in line with the Government’s National Smart Grid Mission which targets to speed up smart metres deployment.

According to Tata Power, smart metres will modernise the grid as it reduced aggregate technical and commercial losses, real-time energy audits, and reduce carbon footprints, amongst others.

Jaringan listrik lemah Vietnam menghambat kebijakan pembelian listrik yang langsung

Infrastruktur energi yang buruk menghambat integrasi kapasitas baru dari proyek energi terbarukan (EBT).

Penutupan pembangkit listrik batu bara baru di ASEAN pada 2040 mungkin tercapai

Penambahan pembangkit batu bara baru dan retrofit pembangkit yang ada menjadi risiko lebih besar dalam transisi.

ADB menyetujui pinjaman senilai $500 juta untuk mendukung transisi energi Indonesia

Ini bertujuan membangun kerangka kebijakan yang kokoh dalam mendukung peralihan menuju energi bersih.

Avaada meningkatkan beban energi terbarukan untuk penuhi permintaan pusat data India

Perusahaan menargetkan kapasitas energi terbarukan sebesar 30 gigawatt pada 2030.

Asia-Pasifik mungkin tidak mencapai target energi terbarukan

Negara-negara di kawasan itu harus menarik investasi untuk memajukan tujuan energi bersih mereka.

Laba bersih Adaro turun 12% menjadi $880 juta di Semester 1

Pendapatan turun 15% menjadi $2,97 miliar pada periode tersebut.

ACEN dan Barito Renewables bermitra untuk mempercepat energi angin di Indonesia

Kemitraan ini akan dijalankan oleh anak perusahaan mereka.

Malaysia diminta mengintegrasikan jaringan listrik untuk mempercepat pertumbuhan tenaga surya

Pembatasan penetrasi tenaga surya ke jaringan pada 24% dari permintaan puncak dapat menghambat ekspansi.