, APAC

Electricity demand grows 3.8% in Southeast Asia last year after 2020 decline: IEA

This was met by renewables as well as coal, and gas generation.

Electricity demand in Southeast Asia grew 3.8% in 2021, following an overall decline seen in 2020, the International Energy Agency (IEA) reported.

In a January 2022 report, the IEA attributed this growth was by increased generation of renewable energy, along with gas and coal.

Demand in the first quarter of 2021 was led by industrial sector. However, a surge in COVID-19 cases across Indonesia, Malaysia, Thailand, the Philippines, and Vietnam that heavily impacted the residential and commercial sectors dampened this growth.

“From 2022 we expect a stronger recovery, with annual demand growth close to 5% in 2022-2024,” the report read in part.

Coal continues to lead the electricity supply in the region, accounting for around 43%. This is followed by gas and renewables with 31% and 25%, respectively.

The IEA, however, noted that the share of coal and gas both saw a decline in the mix, whilst renewables climbed by more than two percentage points.

“While renewables growth is set to continue up to 2024, we expect the sum of coal- and gas-fired generation to meet around two-thirds of new demand over this period,” the IEA said.

Follow the link for more news on

Jaringan listrik lemah Vietnam menghambat kebijakan pembelian listrik yang langsung

Infrastruktur energi yang buruk menghambat integrasi kapasitas baru dari proyek energi terbarukan (EBT).

Penutupan pembangkit listrik batu bara baru di ASEAN pada 2040 mungkin tercapai

Penambahan pembangkit batu bara baru dan retrofit pembangkit yang ada menjadi risiko lebih besar dalam transisi.

ADB menyetujui pinjaman senilai $500 juta untuk mendukung transisi energi Indonesia

Ini bertujuan membangun kerangka kebijakan yang kokoh dalam mendukung peralihan menuju energi bersih.

Avaada meningkatkan beban energi terbarukan untuk penuhi permintaan pusat data India

Perusahaan menargetkan kapasitas energi terbarukan sebesar 30 gigawatt pada 2030.

Asia-Pasifik mungkin tidak mencapai target energi terbarukan

Negara-negara di kawasan itu harus menarik investasi untuk memajukan tujuan energi bersih mereka.

Laba bersih Adaro turun 12% menjadi $880 juta di Semester 1

Pendapatan turun 15% menjadi $2,97 miliar pada periode tersebut.

ACEN dan Barito Renewables bermitra untuk mempercepat energi angin di Indonesia

Kemitraan ini akan dijalankan oleh anak perusahaan mereka.

Malaysia diminta mengintegrasikan jaringan listrik untuk mempercepat pertumbuhan tenaga surya

Pembatasan penetrasi tenaga surya ke jaringan pada 24% dari permintaan puncak dapat menghambat ekspansi.