, India

World Bank against India’s bailout of troubled power distributors

Not an opportunity in disguise but a crisis, it says.

The World Bank remains skeptical about India’s ambitious bailout plan, noting it would take six months to a year for the results of the bailout plan to be visible. It termed the bailout more of a crisis for the banking sector than for power companies.

Electricity distributors owe US$32 billion to banks and other financial firms.

Under the bailout plan, state governments are to take over half the outstanding loans of state electricity distribution companies, also called discoms. It will convert these loans into bonds, which will then be issued to banks backed by state-government guarantees.

The remaining 50% debt will then be restructured by banks with a three-year moratorium on principal repayments.

This is the second such bailout for discoms in a decade. The first one failed to prod the states to act.

The World Bank and India’s power ministry remain skeptical about the seriousness of the implementation of the current bailout. Distribution losses, which occur due to theft and inefficiencies in transmission and billing, have been estimated at about 27%.

 

Jaringan listrik lemah Vietnam menghambat kebijakan pembelian listrik yang langsung

Infrastruktur energi yang buruk menghambat integrasi kapasitas baru dari proyek energi terbarukan (EBT).

Penutupan pembangkit listrik batu bara baru di ASEAN pada 2040 mungkin tercapai

Penambahan pembangkit batu bara baru dan retrofit pembangkit yang ada menjadi risiko lebih besar dalam transisi.

ADB menyetujui pinjaman senilai $500 juta untuk mendukung transisi energi Indonesia

Ini bertujuan membangun kerangka kebijakan yang kokoh dalam mendukung peralihan menuju energi bersih.

Avaada meningkatkan beban energi terbarukan untuk penuhi permintaan pusat data India

Perusahaan menargetkan kapasitas energi terbarukan sebesar 30 gigawatt pada 2030.

Asia-Pasifik mungkin tidak mencapai target energi terbarukan

Negara-negara di kawasan itu harus menarik investasi untuk memajukan tujuan energi bersih mereka.

Laba bersih Adaro turun 12% menjadi $880 juta di Semester 1

Pendapatan turun 15% menjadi $2,97 miliar pada periode tersebut.

ACEN dan Barito Renewables bermitra untuk mempercepat energi angin di Indonesia

Kemitraan ini akan dijalankan oleh anak perusahaan mereka.

Malaysia diminta mengintegrasikan jaringan listrik untuk mempercepat pertumbuhan tenaga surya

Pembatasan penetrasi tenaga surya ke jaringan pada 24% dari permintaan puncak dapat menghambat ekspansi.