Please enable your javascript!

Asian Power website works best with Javascript enabled. Please enable your javascript and reload the page.

News

Regulation

Staff Reporter

, China

Published:

14 years ago

Vestas eyes more business in China

Vestas wants to increase business in China and develop new clean tech solutions with Chinese partners.

"We see our role in China, one thing is to increase business with our customers, the second is to further cooperate with China to develop new clean tech solutions for the benefits of our business in and outside China," said Vestas CEO Ditlev Engel.

According to Xinhua News, Engel pointed out that Vestas, with eight factories and a big research and development center in China, is the largest non- Chinese manufacturer and the fourth largest maker in China.

Vestas' main Chinese competitors were Sinovel Wind, Xinjiang Goldwind and Dongfang Steam Turbine Works.

Follow the link for more news on

Also Read

Sektor angin lepas pantai Taiwan tetap bertahan di tengah pemotongan tarif

Asia akan menjadi aset global tenaga surya pada tahun 2050

Jaringan listrik lemah Vietnam menghambat kebijakan pembelian listrik yang langsung

Infrastruktur energi yang buruk menghambat integrasi kapasitas baru dari proyek energi terbarukan (EBT).

Penutupan pembangkit listrik batu bara baru di ASEAN pada 2040 mungkin tercapai

Penambahan pembangkit batu bara baru dan retrofit pembangkit yang ada menjadi risiko lebih besar dalam transisi.

ADB menyetujui pinjaman senilai $500 juta untuk mendukung transisi energi Indonesia

Ini bertujuan membangun kerangka kebijakan yang kokoh dalam mendukung peralihan menuju energi bersih.

Avaada meningkatkan beban energi terbarukan untuk penuhi permintaan pusat data India

Perusahaan menargetkan kapasitas energi terbarukan sebesar 30 gigawatt pada 2030.

Indonesia dan GH2 menandatangani kesepakatan untuk mempercepat adopsi hidrogen hijau

Kesepakatan ini mencakup empat bidang utama kolaborasi.

Asia-Pasifik mungkin tidak mencapai target energi terbarukan

Negara-negara di kawasan itu harus menarik investasi untuk memajukan tujuan energi bersih mereka.

Laba bersih Adaro turun 12% menjadi $880 juta di Semester 1

Pendapatan turun 15% menjadi $2,97 miliar pada periode tersebut.

ACEN dan Barito Renewables bermitra untuk mempercepat energi angin di Indonesia

Kemitraan ini akan dijalankan oleh anak perusahaan mereka.

Aslan Energy dan PT Calypte Sugi Power akan kembangkan pusat energi surya 2-GW di Indonesia

Produksi awal dijadwalkan pada 2026.

Malaysia diminta mengintegrasikan jaringan listrik untuk mempercepat pertumbuhan tenaga surya

Pembatasan penetrasi tenaga surya ke jaringan pada 24% dari permintaan puncak dapat menghambat ekspansi.