Please enable your javascript!

Asian Power website works best with Javascript enabled. Please enable your javascript and reload the page.

In Focus

Power Utility

Staff Reporter

, India

Published:

12 years ago

India's NTPC to engage in electricity distribution

NTPC will explore opportunities in the electricity distribution business in India.

It is already India's largest power producer.

The group has invited expressions of interest from prospective partners through its wholly owned subsidiary NTPC Electric Supply Co. Ltd. (NESCL).

NESCL, jointly with its partner, intends to, undertake electricity distribution to end consumers (domestic / commercial / industrial / agriculture etc.) in certain areas of some states.

The Distribution Business will be undertaken through a new entity or a special purpose vehicle (SPV), which will be managed and owned jointly by NESCL & its partner.

Among the criteria, NTPC islooking for a partner with a minimum experience of five years of working in the power sector as a power distribution licensee.

Also Read

Filipina siap memimpin Asia Tenggara dalam keberlanjutan energi

Ada permintaan daya dalam peningkatan dukungan Nuklir di tengah target energi bersih

Jaringan listrik lemah Vietnam menghambat kebijakan pembelian listrik yang langsung

Infrastruktur energi yang buruk menghambat integrasi kapasitas baru dari proyek energi terbarukan (EBT).

Penutupan pembangkit listrik batu bara baru di ASEAN pada 2040 mungkin tercapai

Penambahan pembangkit batu bara baru dan retrofit pembangkit yang ada menjadi risiko lebih besar dalam transisi.

ADB menyetujui pinjaman senilai $500 juta untuk mendukung transisi energi Indonesia

Ini bertujuan membangun kerangka kebijakan yang kokoh dalam mendukung peralihan menuju energi bersih.

Avaada meningkatkan beban energi terbarukan untuk penuhi permintaan pusat data India

Perusahaan menargetkan kapasitas energi terbarukan sebesar 30 gigawatt pada 2030.

Indonesia dan GH2 menandatangani kesepakatan untuk mempercepat adopsi hidrogen hijau

Kesepakatan ini mencakup empat bidang utama kolaborasi.

Asia-Pasifik mungkin tidak mencapai target energi terbarukan

Negara-negara di kawasan itu harus menarik investasi untuk memajukan tujuan energi bersih mereka.

Laba bersih Adaro turun 12% menjadi $880 juta di Semester 1

Pendapatan turun 15% menjadi $2,97 miliar pada periode tersebut.

ACEN dan Barito Renewables bermitra untuk mempercepat energi angin di Indonesia

Kemitraan ini akan dijalankan oleh anak perusahaan mereka.

Aslan Energy dan PT Calypte Sugi Power akan kembangkan pusat energi surya 2-GW di Indonesia

Produksi awal dijadwalkan pada 2026.

Malaysia diminta mengintegrasikan jaringan listrik untuk mempercepat pertumbuhan tenaga surya

Pembatasan penetrasi tenaga surya ke jaringan pada 24% dari permintaan puncak dapat menghambat ekspansi.