, China

China is again world leader in clean energy technology

A report by the World Wide Fund for Nature reaffirms China’s status as World Number One in clean energy or cleantech manufacturing.

The third edition of WWF’s Clean Economy, Living Planet ranked 25 countries based on the 2011 sales of the cleantech products they manufacture such as solar panels and wind turbines.

It found that based on total cleantech sales value, China had the largest market followed by the USA and Germany. In terms of clean technology sales weighted to the size of the economy, Denmark kept its first place ranking followed by China and Germany.

Sales from manufacturers in many countries in Asia and the Americas continued to increase, said the report. On the other hand, European manufacturers have seen their sales remain stable or drop.

The top five fastest growing cleantech manufacturing hubs for 2010 and 2011 were Taiwan (+36%), China (+29%), India (+19%), South Korea (+19%) and the US (+17%).

The global sales value of the cleantech sector increased by 10% to almost €200 billion in 2011. By 2015, the cleantech sector is expected to rival the oil and gas equipment market and should reach a forecast market size between €240 billion and €290 billion.

WWF suggested that countries with a strong position in cleantech manufacturing today have the best prospects to capitalise on the expected strong growth in the future.

Jaringan listrik lemah Vietnam menghambat kebijakan pembelian listrik yang langsung

Infrastruktur energi yang buruk menghambat integrasi kapasitas baru dari proyek energi terbarukan (EBT).

Penutupan pembangkit listrik batu bara baru di ASEAN pada 2040 mungkin tercapai

Penambahan pembangkit batu bara baru dan retrofit pembangkit yang ada menjadi risiko lebih besar dalam transisi.

ADB menyetujui pinjaman senilai $500 juta untuk mendukung transisi energi Indonesia

Ini bertujuan membangun kerangka kebijakan yang kokoh dalam mendukung peralihan menuju energi bersih.

Avaada meningkatkan beban energi terbarukan untuk penuhi permintaan pusat data India

Perusahaan menargetkan kapasitas energi terbarukan sebesar 30 gigawatt pada 2030.

Asia-Pasifik mungkin tidak mencapai target energi terbarukan

Negara-negara di kawasan itu harus menarik investasi untuk memajukan tujuan energi bersih mereka.

Laba bersih Adaro turun 12% menjadi $880 juta di Semester 1

Pendapatan turun 15% menjadi $2,97 miliar pada periode tersebut.

ACEN dan Barito Renewables bermitra untuk mempercepat energi angin di Indonesia

Kemitraan ini akan dijalankan oleh anak perusahaan mereka.

Malaysia diminta mengintegrasikan jaringan listrik untuk mempercepat pertumbuhan tenaga surya

Pembatasan penetrasi tenaga surya ke jaringan pada 24% dari permintaan puncak dapat menghambat ekspansi.