, India

Tata Power targets Bhutan hydel projects

Tata Power wants to undertake co-development of large hydel projects in Bhutan and sell power to India for domestic electricity market.

 

The company has written to B. K. Chaturvedi, member, Planning Commission, to examine the possibility of private sector participation. Tata Power claims this idea has gained favor with the Bhutanese government.

So far, only public sector undertakings such as NHPC have been given the exclusive right to develop hydro electric projects in Bhutan.

At present, Tata Power is the co-developer of the 125 MW Dacachu HEP in Bhutan and has 26% share of equity in the project that brings 100% of the generated electricity to India. The project is at an advanced stage of development and is likely to be commissioned in 2013-14.

The long-distance 400 kV power evacuation systems to transmit power from the Tala HEP to India have also been constructed and are operated by Tata Power under a joint venture arrangement with Powergrid.

NCC Infrastrcture Holdings Limited,another private sectordeveloper, has also expressed keen interest in developing hydel projects in Bhutan.

Jaringan listrik lemah Vietnam menghambat kebijakan pembelian listrik yang langsung

Infrastruktur energi yang buruk menghambat integrasi kapasitas baru dari proyek energi terbarukan (EBT).

Penutupan pembangkit listrik batu bara baru di ASEAN pada 2040 mungkin tercapai

Penambahan pembangkit batu bara baru dan retrofit pembangkit yang ada menjadi risiko lebih besar dalam transisi.

ADB menyetujui pinjaman senilai $500 juta untuk mendukung transisi energi Indonesia

Ini bertujuan membangun kerangka kebijakan yang kokoh dalam mendukung peralihan menuju energi bersih.

Avaada meningkatkan beban energi terbarukan untuk penuhi permintaan pusat data India

Perusahaan menargetkan kapasitas energi terbarukan sebesar 30 gigawatt pada 2030.

Asia-Pasifik mungkin tidak mencapai target energi terbarukan

Negara-negara di kawasan itu harus menarik investasi untuk memajukan tujuan energi bersih mereka.

Laba bersih Adaro turun 12% menjadi $880 juta di Semester 1

Pendapatan turun 15% menjadi $2,97 miliar pada periode tersebut.

ACEN dan Barito Renewables bermitra untuk mempercepat energi angin di Indonesia

Kemitraan ini akan dijalankan oleh anak perusahaan mereka.

Malaysia diminta mengintegrasikan jaringan listrik untuk mempercepat pertumbuhan tenaga surya

Pembatasan penetrasi tenaga surya ke jaringan pada 24% dari permintaan puncak dapat menghambat ekspansi.