, India

Tata Power buying into clean energy companies

Tata Power aims to source a fourth of its power from renewable energy sources.

The company intends to do this in the next few years and will consider taking part ownership in in companies that develop clean energy technologies said S Ramakrishnan, Executive Director.

“In the past, we have bought stakes in firms involved in developing clean energy and will continue to do so if any significant opportunities prop up in the future,” he said.

Tata Power recently bought into two Australian firms, Exergen Pty Ltd (a 5% stake for US$10 million) and Geodynamics Ltd, Australia's leading geothermal energy explorer (a 10% stake in for US$50 million). Exergen has developed a cost-effective moisture removal process for high moisture brown coal.

Tata Power’s current generation capacity stands at 5,297 MW, of which about 22% comes from clean sources. This January, Tata Power commissioned a 25 MW solar power project in Mithapur, Gujarat.

Ramakrishnan said Tata Power plans to set up 300 MW of solar power capacity by 2017. The company is also looking at solar rooftops on buildings.

Tata Power currently has an installed wind capacity of 375 MW. It plans to add 150 MW every year until fiscal 2015, and is also developing power from waste gases generated during steel-making.
 

Jaringan listrik lemah Vietnam menghambat kebijakan pembelian listrik yang langsung

Infrastruktur energi yang buruk menghambat integrasi kapasitas baru dari proyek energi terbarukan (EBT).

Penutupan pembangkit listrik batu bara baru di ASEAN pada 2040 mungkin tercapai

Penambahan pembangkit batu bara baru dan retrofit pembangkit yang ada menjadi risiko lebih besar dalam transisi.

ADB menyetujui pinjaman senilai $500 juta untuk mendukung transisi energi Indonesia

Ini bertujuan membangun kerangka kebijakan yang kokoh dalam mendukung peralihan menuju energi bersih.

Avaada meningkatkan beban energi terbarukan untuk penuhi permintaan pusat data India

Perusahaan menargetkan kapasitas energi terbarukan sebesar 30 gigawatt pada 2030.

Asia-Pasifik mungkin tidak mencapai target energi terbarukan

Negara-negara di kawasan itu harus menarik investasi untuk memajukan tujuan energi bersih mereka.

Laba bersih Adaro turun 12% menjadi $880 juta di Semester 1

Pendapatan turun 15% menjadi $2,97 miliar pada periode tersebut.

ACEN dan Barito Renewables bermitra untuk mempercepat energi angin di Indonesia

Kemitraan ini akan dijalankan oleh anak perusahaan mereka.

Malaysia diminta mengintegrasikan jaringan listrik untuk mempercepat pertumbuhan tenaga surya

Pembatasan penetrasi tenaga surya ke jaringan pada 24% dari permintaan puncak dapat menghambat ekspansi.