, China

Chinese rivals vie to take over world’s largest wind power firm

The ill wind blowing the way of Vestas Wind Systems A/S has made the company vulnerable to a takeover bid by its rivals.

The Danish firm, the world’s leading maker of wind turbines, has become a takeover target by its Chinese rivals, Sinovel Wind Group Company and Xinjiang Goldwind Science & Technology Company, said a report by the Danish newspaper, Morgenavisen Jyllands-Posten or The Morning Newspaper.

Sinovel is the largest turbine manufacturer in China and the third largest in the world while
Goldwind is a state-owned wind turbine maker that is one of the top five in the world.

Vestas has floundered this year due to stiff competition and falling prices for its wind turbines. It was forced to eliminate some 2,300 jobs worldwide and close one manufacturing plant. It might yet axe some 1,600 jobs in the USA if the Production Tax Credit is not extended beyond this year’s deadline.

Vestas CEO Ditlev Engel refused to comment Monday when asked about the possible takeover.

Jaringan listrik lemah Vietnam menghambat kebijakan pembelian listrik yang langsung

Infrastruktur energi yang buruk menghambat integrasi kapasitas baru dari proyek energi terbarukan (EBT).

Penutupan pembangkit listrik batu bara baru di ASEAN pada 2040 mungkin tercapai

Penambahan pembangkit batu bara baru dan retrofit pembangkit yang ada menjadi risiko lebih besar dalam transisi.

ADB menyetujui pinjaman senilai $500 juta untuk mendukung transisi energi Indonesia

Ini bertujuan membangun kerangka kebijakan yang kokoh dalam mendukung peralihan menuju energi bersih.

Avaada meningkatkan beban energi terbarukan untuk penuhi permintaan pusat data India

Perusahaan menargetkan kapasitas energi terbarukan sebesar 30 gigawatt pada 2030.

Asia-Pasifik mungkin tidak mencapai target energi terbarukan

Negara-negara di kawasan itu harus menarik investasi untuk memajukan tujuan energi bersih mereka.

Laba bersih Adaro turun 12% menjadi $880 juta di Semester 1

Pendapatan turun 15% menjadi $2,97 miliar pada periode tersebut.

ACEN dan Barito Renewables bermitra untuk mempercepat energi angin di Indonesia

Kemitraan ini akan dijalankan oleh anak perusahaan mereka.

Malaysia diminta mengintegrasikan jaringan listrik untuk mempercepat pertumbuhan tenaga surya

Pembatasan penetrasi tenaga surya ke jaringan pada 24% dari permintaan puncak dapat menghambat ekspansi.