, China

Indian and Chinese heavy hitters in wind power joint venture

Two of Asia’s leading wind power companies have teamed up to take on the world.

India’s Suzlon Energy and China's CGN Wind Energy Company will jointly develop 800 MW of domestic and international projects over the next three years. The financial terms of the partnership were not disclosed.

Suzlon is the world's fifth largest wind turbine manufacturer while CGNWE is one of the largest wind power developers in China with installed capacity of around 3,000 MW.

CGNWE is a wholly owned subsidiary of China Guangdong Nuclear Power Group that has two nuclear plants online with six more building.

Suzlon said a working team has been set up to explore the most viable projects globally, covering countries such as Brazil, South Africa, India and China.

Suzlon Chairman Tulsi Tanti said his company is delighted with global strategic partnership agreement for this with CGNWE.

“The professional approach of CGNWE and its experience in developing large projects make this a symbiotic partnership,” he noted.

CGNWE Chairman Chensui said that with Suzlon's experience in the global market and CGNWE's expertise in wind power, the company is confident of building very successful projects to meet the renewable energy needs for these markets effectively.


 

Jaringan listrik lemah Vietnam menghambat kebijakan pembelian listrik yang langsung

Infrastruktur energi yang buruk menghambat integrasi kapasitas baru dari proyek energi terbarukan (EBT).

Penutupan pembangkit listrik batu bara baru di ASEAN pada 2040 mungkin tercapai

Penambahan pembangkit batu bara baru dan retrofit pembangkit yang ada menjadi risiko lebih besar dalam transisi.

ADB menyetujui pinjaman senilai $500 juta untuk mendukung transisi energi Indonesia

Ini bertujuan membangun kerangka kebijakan yang kokoh dalam mendukung peralihan menuju energi bersih.

Avaada meningkatkan beban energi terbarukan untuk penuhi permintaan pusat data India

Perusahaan menargetkan kapasitas energi terbarukan sebesar 30 gigawatt pada 2030.

Asia-Pasifik mungkin tidak mencapai target energi terbarukan

Negara-negara di kawasan itu harus menarik investasi untuk memajukan tujuan energi bersih mereka.

Laba bersih Adaro turun 12% menjadi $880 juta di Semester 1

Pendapatan turun 15% menjadi $2,97 miliar pada periode tersebut.

ACEN dan Barito Renewables bermitra untuk mempercepat energi angin di Indonesia

Kemitraan ini akan dijalankan oleh anak perusahaan mereka.

Malaysia diminta mengintegrasikan jaringan listrik untuk mempercepat pertumbuhan tenaga surya

Pembatasan penetrasi tenaga surya ke jaringan pada 24% dari permintaan puncak dapat menghambat ekspansi.