, India

US Ex-Im Bank to help fund two more Indian projects

The US’s Export-Import Bank awarded loans totalling US$103.2 million to two Indian companies to to pay for panels and engineering from US firms for planned projects in Gujarat and Rajasthan.

 

The recipients were Dahanu Solar Power and Tatith Energies.

Dahanu, which is building a 40MW system in Gujarat, will receive the lion’s share of the financing; its US$84.3 million direct loan will facilitate the purchase of First Solar’s thin-film panels. Meanwhile, Tatith’s US$18.9 million loan will cover the cost of American Capital Energy’s construction services and SolarWorld’s panels for its 5MW Rajasthan project.

"Financing is a critical part of any solar project, and the support from Ex-Im Bank has helped to provide Dahanu Solar Power with First Solar's advanced, thin-film modules," said Jim Brown, president of First Solar's Utility Systems Business Group. "Collaborating with Ex-Im Bank accelerates renewable-energy deployment, allowing our customers to meet the growing demand for clean, renewable solar energy in India."

"India is making a big push for renewable energy," Ex-Im Bank chairman Fred Hochberg said. "Solar companies in the United States know that if they can get into this growing market, they have a bright future ahead of them. Ex-Im Bank stands ready to help our exporters win that future."



 

Jaringan listrik lemah Vietnam menghambat kebijakan pembelian listrik yang langsung

Infrastruktur energi yang buruk menghambat integrasi kapasitas baru dari proyek energi terbarukan (EBT).

Penutupan pembangkit listrik batu bara baru di ASEAN pada 2040 mungkin tercapai

Penambahan pembangkit batu bara baru dan retrofit pembangkit yang ada menjadi risiko lebih besar dalam transisi.

ADB menyetujui pinjaman senilai $500 juta untuk mendukung transisi energi Indonesia

Ini bertujuan membangun kerangka kebijakan yang kokoh dalam mendukung peralihan menuju energi bersih.

Avaada meningkatkan beban energi terbarukan untuk penuhi permintaan pusat data India

Perusahaan menargetkan kapasitas energi terbarukan sebesar 30 gigawatt pada 2030.

Asia-Pasifik mungkin tidak mencapai target energi terbarukan

Negara-negara di kawasan itu harus menarik investasi untuk memajukan tujuan energi bersih mereka.

Laba bersih Adaro turun 12% menjadi $880 juta di Semester 1

Pendapatan turun 15% menjadi $2,97 miliar pada periode tersebut.

ACEN dan Barito Renewables bermitra untuk mempercepat energi angin di Indonesia

Kemitraan ini akan dijalankan oleh anak perusahaan mereka.

Malaysia diminta mengintegrasikan jaringan listrik untuk mempercepat pertumbuhan tenaga surya

Pembatasan penetrasi tenaga surya ke jaringan pada 24% dari permintaan puncak dapat menghambat ekspansi.