, Japan

Japan's first large-scale offshore wind farms to start construction

A $913.70m loan deal for the project was inked with Marubeni Corporation.

Japan’s first large-scale offshore wind farms at Akita Port and Noshiro Port in Akita Prefecture have now entered their construction, operation and maintenance phase, according to an announcement by Marubeni Corporation. 

Marubeni signed a project finance agreement with joint business partners for a $913.70m (JPY100b) loan. The deal was inked with OBAYASHI CORPORATION, Tohoku Sustainable & Renewable Energy Co.Inc., Cosmo Eco Power Co., Ltd., The Kansai Electric Power Co., Inc., Chubu Electric Power Co., Inc., The Akita Bank, Ltd., Ohmori Co., Ltd., Sawakigumi Corporation, Kyowa Oil Co., Ltd., Katokensetsu Co. Ltd, Kanpu Co., Ltd. and Sankyo Co.

The loan consists of project finance provided by multiple domestic and foreign financial institutions with MUFG Bank, Ltd., Mizuho Bank, Ltd. and Sumitomo Mitsui Banking Corporation jointly acting as the joint mandated lead arrangers.

Marubeni participated in the public offering for the project on 5 February 2015. Thereafter, Marubeni has established a special purpose company called the Akita Offshore Wind Corporation (AOW) in which the joint business partners have also decided to invest, carried out a feasibility study and reached a decision to implement the project.

The offshore wind farms are comprised of the bottom fixed offshore wind farm and the onshore substation and transmission lines. The power generated from the wind farms will be sold to Tohoku Electric Power Co., Inc. for 20 years under a power purchase agreement (PPA) based on the feed-in tariff (FiT) program.

The construction of the onshore substations and transmission lines are expected to start in February 2020 and the commercial operations are expected to start in 2022. During operation, Noshiro Port will be the base port for operations and maintenance. 

Jaringan listrik lemah Vietnam menghambat kebijakan pembelian listrik yang langsung

Infrastruktur energi yang buruk menghambat integrasi kapasitas baru dari proyek energi terbarukan (EBT).

Penutupan pembangkit listrik batu bara baru di ASEAN pada 2040 mungkin tercapai

Penambahan pembangkit batu bara baru dan retrofit pembangkit yang ada menjadi risiko lebih besar dalam transisi.

ADB menyetujui pinjaman senilai $500 juta untuk mendukung transisi energi Indonesia

Ini bertujuan membangun kerangka kebijakan yang kokoh dalam mendukung peralihan menuju energi bersih.

Avaada meningkatkan beban energi terbarukan untuk penuhi permintaan pusat data India

Perusahaan menargetkan kapasitas energi terbarukan sebesar 30 gigawatt pada 2030.

Asia-Pasifik mungkin tidak mencapai target energi terbarukan

Negara-negara di kawasan itu harus menarik investasi untuk memajukan tujuan energi bersih mereka.

Laba bersih Adaro turun 12% menjadi $880 juta di Semester 1

Pendapatan turun 15% menjadi $2,97 miliar pada periode tersebut.

ACEN dan Barito Renewables bermitra untuk mempercepat energi angin di Indonesia

Kemitraan ini akan dijalankan oleh anak perusahaan mereka.

Malaysia diminta mengintegrasikan jaringan listrik untuk mempercepat pertumbuhan tenaga surya

Pembatasan penetrasi tenaga surya ke jaringan pada 24% dari permintaan puncak dapat menghambat ekspansi.