, Korea

KNOC and Equinor to develop commercial floating offshore wind in South Korea

South Korea’s proportion of renewable energy in power generation is set to increase to 20% by 2030.

Korea National Oil Corporation (KNOC) and Equinor ASA signed a Memorandum of Understanding (MOU) to jointly explore opportunities to develop commercial floating offshore wind in South Korea, an announcement revealed.

South Korea is reportedly pursuing a fundamental transition in the energy mix from nuclear and coal, to renewable energy. The proportion of renewable energy in power generation is set to increase to 20% by 2030 which translates to a target of 49GW of new renewable generation capacity by 2030, according to the statement.

“Executing an MoU with Equinor will become a critical opportunity that will advance to practical steps of floating offshore wind in Korea,” Jae-Heon Shim, senior vice president at KNOC, said in a statement. “We plan to actively focus on progress and de-risking studies including feasibility studies in collaboration with Equinor.”

KNOC is 100% owned by the South Korean state with a mandate to ensure South Korea’s energy security. Supporting the South Korean Government’s ambition of renewable energy, KNOC is set to launch a new business by developing floating offshore wind, building on its offshore development experiences. KNOC is looking to develop a 200 MW floating offshore wind project at their existing Donghae platform 58 km off the coast of Ulsan City.

Meanwhile, Equinor is operating the world’s first full-scale commercial floating offshore wind farm off the coast of the UK, where it operates two large scale offshore wind farms based on bottom-fixed technology in Sheringham Shoal and Dudgeon. The firm is said to be engaged in developing large-scale wind projects offshore the UK, Germany, Poland and the US with Asia a key future market.

Jaringan listrik lemah Vietnam menghambat kebijakan pembelian listrik yang langsung

Infrastruktur energi yang buruk menghambat integrasi kapasitas baru dari proyek energi terbarukan (EBT).

Penutupan pembangkit listrik batu bara baru di ASEAN pada 2040 mungkin tercapai

Penambahan pembangkit batu bara baru dan retrofit pembangkit yang ada menjadi risiko lebih besar dalam transisi.

ADB menyetujui pinjaman senilai $500 juta untuk mendukung transisi energi Indonesia

Ini bertujuan membangun kerangka kebijakan yang kokoh dalam mendukung peralihan menuju energi bersih.

Avaada meningkatkan beban energi terbarukan untuk penuhi permintaan pusat data India

Perusahaan menargetkan kapasitas energi terbarukan sebesar 30 gigawatt pada 2030.

Asia-Pasifik mungkin tidak mencapai target energi terbarukan

Negara-negara di kawasan itu harus menarik investasi untuk memajukan tujuan energi bersih mereka.

Laba bersih Adaro turun 12% menjadi $880 juta di Semester 1

Pendapatan turun 15% menjadi $2,97 miliar pada periode tersebut.

ACEN dan Barito Renewables bermitra untuk mempercepat energi angin di Indonesia

Kemitraan ini akan dijalankan oleh anak perusahaan mereka.

Malaysia diminta mengintegrasikan jaringan listrik untuk mempercepat pertumbuhan tenaga surya

Pembatasan penetrasi tenaga surya ke jaringan pada 24% dari permintaan puncak dapat menghambat ekspansi.